DOWNLOAD GAME DAN APLIKASI

Diposting oleh Ageng Axce | 14.29 | | 0 komentar »

Read More..

DOWNLOAD GAME DAN APLIKASI

Diposting oleh Ageng Axce | 14.08 | | 0 komentar »

Read More..

GAME

Diposting oleh Ageng Axce | 15.05 | | 0 komentar »

Read More..

cuma nyoba

Diposting oleh Ageng Axce | 14.44 | | 0 komentar »

http://h1.ripway.com/ageng4/3DTomRider.jar
Read More..

PUISI UNTUK SAHABAT

Diposting oleh Ageng Axce | 14.42 | | 0 komentar »

sahabatku………
seberat apapun masalahmu
sekelam apapun beban hidupmu
jangan pernah berlari darinya
ataupun bersembunyi
agar kau tak akan bertemu dengannya
atau agar kau bisa menghindar darinya
karena sahabat…..
seberapa jauhpun kau berlari
dan sedalam apapun kau bersembunyi
dia pasti akan menemuimu
dalam sebuah episode kehidupanmu
sahabatku……
alangkah indahnya bila kau temui ia dengan dada yang lapang
persilahkan ia masuk dalam bersihnya rumah hati
dan mengkilapnya lantai nuranimu
hadapi ia dengan senyum seterang mentari pagi
ajak ia untuk menikmati hangatnya teh kesabaran
ditambah sedikit penganan keteguhan
sahabat…….
dengan begitu
sepulangnya ia dari rumahmu
akan kau dapati
dirimu menjadi sosok yang tegar
dalam semua keadaan
dan kau pun akan mampu dan lebih berani
untuk melewati lagi deraan kehidupan
dan yakinlah sahabat……..
kaupun akan semakin bisa bertahan
kala badai cobaan itu menghantam
Read More..

KINI KAU TELAH PERGI

Diposting oleh Ageng Axce | 09.09 | | 0 komentar »

Sayang.....
Disaat ku membutuhkanmu
Mengapa engkau tega pergi jauh dariku
Disini ku benar-benar merasa sepi
Benar-benar sendiri

Entah mengapa hatiku selalu gelisah
Ku selalu memikirkan mu
Ku selalu merindukan mu
Tiada lagi yang dapat ku katakan

Ku benar-benar mencintai mu

Kasih... janganlah kau pergi dariku
Ku harap kau bisa mengerti smua isi hatiku
Disini, ditempat ini
Kan ku tunggu kehadiranmu lagi
Read More..

TOLONG..........?

Diposting oleh Ageng Axce | 09.06 | | 0 komentar »

Raut wajahmu selalu terbayang
Suaramu selalu terngiang di telingaku
sentuhan tanganmu masih terasa
pelukanmu masih terasa hangat

Ku ingin selalu berada disisimu
ku mau ada saat kau terbangun
ku masih butuh belayan mesramu
ku tak mau kau pergi dariku

akankah dia dapat kumiliki kembali
akankah dia bisa kudapati lagi

Aku terjebak dalam lingkaran cinta
aku terjerembab dalam jurang asmara

tapi ku tak bisa berbuat apa-apa
ku hanya bisa terdiam dan membisu

aku memang seorang pecundang
aku memang gak punya keberanian
untuk berusaha mendapatkan kamu
untuk bisa hidup dengan kamu

tolong ajari aku...
tolong tuntun aku..
tolong bantu aku..
untuk bisa mendapatkan dirimu......
Read More..

posting

Diposting oleh Ageng Axce | 08.35 | | 0 komentar »

huh lama gak posting
Read More..

download

Diposting oleh Ageng Axce | 17.00 | | 0 komentar »

download gratis
Read More..

KESOMBONGAN SI UDANG BUNGKUK

Diposting oleh Ageng Axce | 15.27 | | 0 komentar »

Di sebuah pulau kecil ombak berdebur memukul-mukul pantai.di pulau itu bersarang seekor rajawali yang perkasa. Tubuhnya besar dan kokoh. Seandainya menerkam kambing, ia sanggup membawanya terbang tinggi ke angkasa.

"tiada makhluk lain yang segagah aku," gumamnya dengan bongkak dan sombongnya. Pada saat burung perkasa itu bergumam, melayani seekor burung camar yang sejak tadi memperhatikan gerak-gerik burung rajawali itu.

"ah, belum tentu, rajawali!"sahut burung camar itu.
"hah, apa katamu burung kerdil, hah," kata rajawali pula, dengan mata yang memerah, sambil mengawasi burung camar yang sedang senyum-senyum di udara.

"jangan kelas marah, sobat. Di tengah lautan sana, masih ada makhluk seperti kau yang lebih perkasa lagi
jika dibandingkan, tubuhmu belum apa-apa." kata burung camar itu dengan acuh tak acuh. Kemarahan rajawali makin meluap. Tersinggung benar perasaannya. Panas hatinya bukan main.
"mana, tunjukan makhluk yang melebihi keperkasaanku,"teriaknya.

"oh, kau tak percaya, sobat. Terbanglah ke arah selatan. Nanti kita buktikan siapa yang lebih besar dan lebih perkasa."

Dengan tidak menunggu jamu lagi burung rajawali yang masih mendongkol itu melesat terbang ke arah yang ditunjukkan burung camar. Setelah beberapa lama, badannya terasa letih. Ingin sekali ia beristirahat sejenak. Tetapi dimana ia harus berteduh karena saat itu burung rajawali berada di tengah-tengah samudera. Ia berpikir hendak mencari tempat yang nyaman untuk bertengger. Matanya nanar menatapi alam sekitar. Terlihatlah dua buah tiang yang tinggi menjulang di permukaan laut itu. Alangkah gembira hatinya seandainya ia darat melepaskan jelah dan bertengger pada tiang itu. Rajawali pun menukik ke bawah dan hinggap di salah satu puncak tiang itu. Tengah ia melepaskan lelahnya, tiba-tiba ia dikejutkan oleh suara yang lantang.
"hai, siapa kau yang bertengger di puncak sunggutku?"
Si rajawali dengan gugur kembali melesat ke udara.
"oh, sungguh makhluk hebat dan mengerikan. Sungutnya saja seperti menara. Apalagi tubuhnya," kata rajawali dalam hatinya.
"burung pengecut, baru mendengar suaraku saja sudah kbri terbirit-birit," kata si udang dengan bangga. "kalau begitu, akulah makhluk di dunia ini yang paling perkasa," katanya dengan pongahnya.
"oh, belum tentu, sobat. Masih ada makhluk yang lebih besar lagi," kata burung camar yang sejak tadi memperhatikan tingkah lalu si udang yang rombong itu.
"apa katamu? Akulah makhluk yang terbesar di muka bumi ini, tahu?",kata si udang marah-marah.
"jangan marah, udang, kalau tak percaya boleh ku buktikan siapa nanti yang lebih besar dan perkasa lagi,"kata burung camar sambil tersenyum.
"bagaimana kau tahu? Coba tunjukan!", kata si udang dengan jengkel.
"baiklah, mari kita buktikan di samudra sebelah selatan sana," kata burung camar melayang -layang di angkasa.

Si udang raksasa itu berenang tanpa mengenal lelah karena ia jengkel sekali mendengar ada makhluk yang melebihi besarnya. Lama-lama ia jadi letih juga jaraknya yang jauh. Dilihatnya di tengah samudra itu bentuk yang menyembul seperti pulau kecil.
"baiklah aku beristirahat sebentar di pulau itu," kata si udang dalam hatinya. Setelah sampah, ia mengitari tempat yang disangkanya pulau itu.

"ah, disinilah aku akan berhenti sebentar."
Si udang pun masuk ke dalam gua yang di dapatinya di sana.
"aduh, siapakah yang masuk ke dalam kubang hidung ku ini?" begitulah terdengar suara yang keras pada waktu ia masuk ke dalam lubang gua itu. Udang sendiri tak tahu bahwa liang itu lubang hidung seekor ikan paus yang kebetulan sedang beristirahat juga. Dengan menggesek-gesekkan sungutnya yang keras itu, ia menyentuh dinding lubang hidung yang besar itu sehingga ikan paus itu kesakitan. Karena merasa ada benda keras yang masuk ke dalam lubang hidungnya, bersinlah ikan paus itu. Si udang dengan kubunya terangkat lalu terlempar keluar. Setelah melayang-layang di udara, ia terhempas di pulau karang.
Para sakit yang amat menyekap dirinya. Punggungnya ternyata patah.
"aduh, punggungku sakit sekali. Tolong, tolong," keluh-kesahnya sambil matanya terpejam mulutnya komat-kamit.
Melihat itu semua, pada burung camar timbul rasa kasihan juga. Diurut-urutnya punggung udang yang malang itu.
selang beberapa hari si udang sudah sembuh dari sakitnya,tetapi punggungnya tidak dapat diluruskannya kembali.
Itulah sebabnya mengapa punggung udang sampai sekarang tetap bungkuk
Read More..

KESOMBONGAN SI UDANG BUNGKUK

Diposting oleh Ageng Axce | 15.27 | | 0 komentar »

Di sebuah pulau kecil ombak berdebur memukul-mukul pantai.di pulau itu bersarang seekor rajawali yang perkasa. Tubuhnya besar dan kokoh. Seandainya menerkam kambing, ia sanggup membawanya terbang tinggi ke angkasa.

"tiada makhluk lain yang segagah aku," gumamnya dengan bongkak dan sombongnya. Pada saat burung perkasa itu bergumam, melayani seekor burung camar yang sejak tadi memperhatikan gerak-gerik burung rajawali itu.

"ah, belum tentu, rajawali!"sahut burung camar itu.
"hah, apa katamu burung kerdil, hah," kata rajawali pula, dengan mata yang memerah, sambil mengawasi burung camar yang sedang senyum-senyum di udara.

"jangan kelas marah, sobat. Di tengah lautan sana, masih ada makhluk seperti kau yang lebih perkasa lagi
jika dibandingkan, tubuhmu belum apa-apa." kata burung camar itu dengan acuh tak acuh. Kemarahan rajawali makin meluap. Tersinggung benar perasaannya. Panas hatinya bukan main.
"mana, tunjukan makhluk yang melebihi keperkasaanku,"teriaknya.

"oh, kau tak percaya, sobat. Terbanglah ke arah selatan. Nanti kita buktikan siapa yang lebih besar dan lebih perkasa."

Dengan tidak menunggu jamu lagi burung rajawali yang masih mendongkol itu melesat terbang ke arah yang ditunjukkan burung camar. Setelah beberapa lama, badannya terasa letih. Ingin sekali ia beristirahat sejenak. Tetapi dimana ia harus berteduh karena saat itu burung rajawali berada di tengah-tengah samudera. Ia berpikir hendak mencari tempat yang nyaman untuk bertengger. Matanya nanar menatapi alam sekitar. Terlihatlah dua buah tiang yang tinggi menjulang di permukaan laut itu. Alangkah gembira hatinya seandainya ia darat melepaskan jelah dan bertengger pada tiang itu. Rajawali pun menukik ke bawah dan hinggap di salah satu puncak tiang itu. Tengah ia melepaskan lelahnya, tiba-tiba ia dikejutkan oleh suara yang lantang.
"hai, siapa kau yang bertengger di puncak sunggutku?"
Si rajawali dengan gugur kembali melesat ke udara.
"oh, sungguh makhluk hebat dan mengerikan. Sungutnya saja seperti menara. Apalagi tubuhnya," kata rajawali dalam hatinya.
"burung pengecut, baru mendengar suaraku saja sudah kbri terbirit-birit," kata si udang dengan bangga. "kalau begitu, akulah makhluk di dunia ini yang paling perkasa," katanya dengan pongahnya.
"oh, belum tentu, sobat. Masih ada makhluk yang lebih besar lagi," kata burung camar yang sejak tadi memperhatikan tingkah lalu si udang yang rombong itu.
"apa katamu? Akulah makhluk yang terbesar di muka bumi ini, tahu?",kata si udang marah-marah.
"jangan marah, udang, kalau tak percaya boleh ku buktikan siapa nanti yang lebih besar dan perkasa lagi,"kata burung camar sambil tersenyum.
"bagaimana kau tahu? Coba tunjukan!", kata si udang dengan jengkel.
"baiklah, mari kita buktikan di samudra sebelah selatan sana," kata burung camar melayang -layang di angkasa.

Si udang raksasa itu berenang tanpa mengenal lelah karena ia jengkel sekali mendengar ada makhluk yang melebihi besarnya. Lama-lama ia jadi letih juga jaraknya yang jauh. Dilihatnya di tengah samudra itu bentuk yang menyembul seperti pulau kecil.
"baiklah aku beristirahat sebentar di pulau itu," kata si udang dalam hatinya. Setelah sampah, ia mengitari tempat yang disangkanya pulau itu.

"ah, disinilah aku akan berhenti sebentar."
Si udang pun masuk ke dalam gua yang di dapatinya di sana.
"aduh, siapakah yang masuk ke dalam kubang hidung ku ini?" begitulah terdengar suara yang keras pada waktu ia masuk ke dalam lubang gua itu. Udang sendiri tak tahu bahwa liang itu lubang hidung seekor ikan paus yang kebetulan sedang beristirahat juga. Dengan menggesek-gesekkan sungutnya yang keras itu, ia menyentuh dinding lubang hidung yang besar itu sehingga ikan paus itu kesakitan. Karena merasa ada benda keras yang masuk ke dalam lubang hidungnya, bersinlah ikan paus itu. Si udang dengan kubunya terangkat lalu terlempar keluar. Setelah melayang-layang di udara, ia terhempas di pulau karang.
Para sakit yang amat menyekap dirinya. Punggungnya ternyata patah.
"aduh, punggungku sakit sekali. Tolong, tolong," keluh-kesahnya sambil matanya terpejam mulutnya komat-kamit.
Melihat itu semua, pada burung camar timbul rasa kasihan juga. Diurut-urutnya punggung udang yang malang itu.
selang beberapa hari si udang sudah sembuh dari sakitnya,tetapi punggungnya tidak dapat diluruskannya kembali.
Itulah sebabnya mengapa punggung udang sampai sekarang tetap bungkuk
Read More..

KESOMBONGAN SI UDANG BUNGKUK

Diposting oleh Ageng Axce | 15.27 | | 0 komentar »

Di sebuah pulau kecil ombak berdebur memukul-mukul pantai.di pulau itu bersarang seekor rajawali yang perkasa. Tubuhnya besar dan kokoh. Seandainya menerkam kambing, ia sanggup membawanya terbang tinggi ke angkasa.

"tiada makhluk lain yang segagah aku," gumamnya dengan bongkak dan sombongnya. Pada saat burung perkasa itu bergumam, melayani seekor burung camar yang sejak tadi memperhatikan gerak-gerik burung rajawali itu.

"ah, belum tentu, rajawali!"sahut burung camar itu.
"hah, apa katamu burung kerdil, hah," kata rajawali pula, dengan mata yang memerah, sambil mengawasi burung camar yang sedang senyum-senyum di udara.

"jangan kelas marah, sobat. Di tengah lautan sana, masih ada makhluk seperti kau yang lebih perkasa lagi
jika dibandingkan, tubuhmu belum apa-apa." kata burung camar itu dengan acuh tak acuh. Kemarahan rajawali makin meluap. Tersinggung benar perasaannya. Panas hatinya bukan main.
"mana, tunjukan makhluk yang melebihi keperkasaanku,"teriaknya.

"oh, kau tak percaya, sobat. Terbanglah ke arah selatan. Nanti kita buktikan siapa yang lebih besar dan lebih perkasa."

Dengan tidak menunggu jamu lagi burung rajawali yang masih mendongkol itu melesat terbang ke arah yang ditunjukkan burung camar. Setelah beberapa lama, badannya terasa letih. Ingin sekali ia beristirahat sejenak. Tetapi dimana ia harus berteduh karena saat itu burung rajawali berada di tengah-tengah samudera. Ia berpikir hendak mencari tempat yang nyaman untuk bertengger. Matanya nanar menatapi alam sekitar. Terlihatlah dua buah tiang yang tinggi menjulang di permukaan laut itu. Alangkah gembira hatinya seandainya ia darat melepaskan jelah dan bertengger pada tiang itu. Rajawali pun menukik ke bawah dan hinggap di salah satu puncak tiang itu. Tengah ia melepaskan lelahnya, tiba-tiba ia dikejutkan oleh suara yang lantang.
"hai, siapa kau yang bertengger di puncak sunggutku?"
Si rajawali dengan gugur kembali melesat ke udara.
"oh, sungguh makhluk hebat dan mengerikan. Sungutnya saja seperti menara. Apalagi tubuhnya," kata rajawali dalam hatinya.
"burung pengecut, baru mendengar suaraku saja sudah kbri terbirit-birit," kata si udang dengan bangga. "kalau begitu, akulah makhluk di dunia ini yang paling perkasa," katanya dengan pongahnya.
"oh, belum tentu, sobat. Masih ada makhluk yang lebih besar lagi," kata burung camar yang sejak tadi memperhatikan tingkah lalu si udang yang rombong itu.
"apa katamu? Akulah makhluk yang terbesar di muka bumi ini, tahu?",kata si udang marah-marah.
"jangan marah, udang, kalau tak percaya boleh ku buktikan siapa nanti yang lebih besar dan perkasa lagi,"kata burung camar sambil tersenyum.
"bagaimana kau tahu? Coba tunjukan!", kata si udang dengan jengkel.
"baiklah, mari kita buktikan di samudra sebelah selatan sana," kata burung camar melayang -layang di angkasa.

Si udang raksasa itu berenang tanpa mengenal lelah karena ia jengkel sekali mendengar ada makhluk yang melebihi besarnya. Lama-lama ia jadi letih juga jaraknya yang jauh. Dilihatnya di tengah samudra itu bentuk yang menyembul seperti pulau kecil.
"baiklah aku beristirahat sebentar di pulau itu," kata si udang dalam hatinya. Setelah sampah, ia mengitari tempat yang disangkanya pulau itu.

"ah, disinilah aku akan berhenti sebentar."
Si udang pun masuk ke dalam gua yang di dapatinya di sana.
"aduh, siapakah yang masuk ke dalam kubang hidung ku ini?" begitulah terdengar suara yang keras pada waktu ia masuk ke dalam lubang gua itu. Udang sendiri tak tahu bahwa liang itu lubang hidung seekor ikan paus yang kebetulan sedang beristirahat juga. Dengan menggesek-gesekkan sungutnya yang keras itu, ia menyentuh dinding lubang hidung yang besar itu sehingga ikan paus itu kesakitan. Karena merasa ada benda keras yang masuk ke dalam lubang hidungnya, bersinlah ikan paus itu. Si udang dengan kubunya terangkat lalu terlempar keluar. Setelah melayang-layang di udara, ia terhempas di pulau karang.
Para sakit yang amat menyekap dirinya. Punggungnya ternyata patah.
"aduh, punggungku sakit sekali. Tolong, tolong," keluh-kesahnya sambil matanya terpejam mulutnya komat-kamit.
Melihat itu semua, pada burung camar timbul rasa kasihan juga. Diurut-urutnya punggung udang yang malang itu.
selang beberapa hari si udang sudah sembuh dari sakitnya,tetapi punggungnya tidak dapat diluruskannya kembali.
Itulah sebabnya mengapa punggung udang sampai sekarang tetap bungkuk
Read More..

KESOMBONGAN SI UDANG BUNGKUK

Diposting oleh Ageng Axce | 15.27 | | 0 komentar »

Di sebuah pulau kecil ombak berdebur memukul-mukul pantai.di pulau itu bersarang seekor rajawali yang perkasa. Tubuhnya besar dan kokoh. Seandainya menerkam kambing, ia sanggup membawanya terbang tinggi ke angkasa.

"tiada makhluk lain yang segagah aku," gumamnya dengan bongkak dan sombongnya. Pada saat burung perkasa itu bergumam, melayani seekor burung camar yang sejak tadi memperhatikan gerak-gerik burung rajawali itu.

"ah, belum tentu, rajawali!"sahut burung camar itu.
"hah, apa katamu burung kerdil, hah," kata rajawali pula, dengan mata yang memerah, sambil mengawasi burung camar yang sedang senyum-senyum di udara.

"jangan kelas marah, sobat. Di tengah lautan sana, masih ada makhluk seperti kau yang lebih perkasa lagi
jika dibandingkan, tubuhmu belum apa-apa." kata burung camar itu dengan acuh tak acuh. Kemarahan rajawali makin meluap. Tersinggung benar perasaannya. Panas hatinya bukan main.
"mana, tunjukan makhluk yang melebihi keperkasaanku,"teriaknya.

"oh, kau tak percaya, sobat. Terbanglah ke arah selatan. Nanti kita buktikan siapa yang lebih besar dan lebih perkasa."

Dengan tidak menunggu jamu lagi burung rajawali yang masih mendongkol itu melesat terbang ke arah yang ditunjukkan burung camar. Setelah beberapa lama, badannya terasa letih. Ingin sekali ia beristirahat sejenak. Tetapi dimana ia harus berteduh karena saat itu burung rajawali berada di tengah-tengah samudera. Ia berpikir hendak mencari tempat yang nyaman untuk bertengger. Matanya nanar menatapi alam sekitar. Terlihatlah dua buah tiang yang tinggi menjulang di permukaan laut itu. Alangkah gembira hatinya seandainya ia darat melepaskan jelah dan bertengger pada tiang itu. Rajawali pun menukik ke bawah dan hinggap di salah satu puncak tiang itu. Tengah ia melepaskan lelahnya, tiba-tiba ia dikejutkan oleh suara yang lantang.
"hai, siapa kau yang bertengger di puncak sunggutku?"
Si rajawali dengan gugur kembali melesat ke udara.
"oh, sungguh makhluk hebat dan mengerikan. Sungutnya saja seperti menara. Apalagi tubuhnya," kata rajawali dalam hatinya.
"burung pengecut, baru mendengar suaraku saja sudah kbri terbirit-birit," kata si udang dengan bangga. "kalau begitu, akulah makhluk di dunia ini yang paling perkasa," katanya dengan pongahnya.
"oh, belum tentu, sobat. Masih ada makhluk yang lebih besar lagi," kata burung camar yang sejak tadi memperhatikan tingkah lalu si udang yang rombong itu.
"apa katamu? Akulah makhluk yang terbesar di muka bumi ini, tahu?",kata si udang marah-marah.
"jangan marah, udang, kalau tak percaya boleh ku buktikan siapa nanti yang lebih besar dan perkasa lagi,"kata burung camar sambil tersenyum.
"bagaimana kau tahu? Coba tunjukan!", kata si udang dengan jengkel.
"baiklah, mari kita buktikan di samudra sebelah selatan sana," kata burung camar melayang -layang di angkasa.

Si udang raksasa itu berenang tanpa mengenal lelah karena ia jengkel sekali mendengar ada makhluk yang melebihi besarnya. Lama-lama ia jadi letih juga jaraknya yang jauh. Dilihatnya di tengah samudra itu bentuk yang menyembul seperti pulau kecil.
"baiklah aku beristirahat sebentar di pulau itu," kata si udang dalam hatinya. Setelah sampah, ia mengitari tempat yang disangkanya pulau itu.

"ah, disinilah aku akan berhenti sebentar."
Si udang pun masuk ke dalam gua yang di dapatinya di sana.
"aduh, siapakah yang masuk ke dalam kubang hidung ku ini?" begitulah terdengar suara yang keras pada waktu ia masuk ke dalam lubang gua itu. Udang sendiri tak tahu bahwa liang itu lubang hidung seekor ikan paus yang kebetulan sedang beristirahat juga. Dengan menggesek-gesekkan sungutnya yang keras itu, ia menyentuh dinding lubang hidung yang besar itu sehingga ikan paus itu kesakitan. Karena merasa ada benda keras yang masuk ke dalam lubang hidungnya, bersinlah ikan paus itu. Si udang dengan kubunya terangkat lalu terlempar keluar. Setelah melayang-layang di udara, ia terhempas di pulau karang.
Para sakit yang amat menyekap dirinya. Punggungnya ternyata patah.
"aduh, punggungku sakit sekali. Tolong, tolong," keluh-kesahnya sambil matanya terpejam mulutnya komat-kamit.
Melihat itu semua, pada burung camar timbul rasa kasihan juga. Diurut-urutnya punggung udang yang malang itu.
selang beberapa hari si udang sudah sembuh dari sakitnya,tetapi punggungnya tidak dapat diluruskannya kembali.
Itulah sebabnya mengapa punggung udang sampai sekarang tetap bungkuk
Read More..

Cara posting di blog anda

Diposting oleh Ageng Axce | 10.36 | | 1 komentar »

Bingung mau posting di blog anda?

Kenapa mesti bingung posting saja yang mau anda posting mudahkan.

SELAMAT MENCOBA
Read More..

pantun

Diposting oleh Ageng Axce | 12.26 | | 0 komentar »

Orang kaya banyak berharta
Ke Sumatra setiap tahun
Bismillah saya membuka kata
Berseni sastra membuat pantun

Daun ilalang pucuknya mati
Buah pisang berwarna hitam
Pantun dikarang penghibur hati
Turut kembangkan budaya Etam

Daun ilalang taruh di topi
Daun Kurma ditambah lagi
Pantun kukarang di malam sepi
Kala purnama telah meninggi

Ambil paku di Kota Raja
Di Kota Raja mendapat intan
Wahai saudaraku di mana saja
Pantun kukarang untuk kalian


Jalan-jalan sekitar taman
Jangan patahkan mawar berduri
Wahai kawan sesama seniman
Mari lestarikan budaya Etam

Anak badak mencari makan
Anak ketam di dalam tanah
Kalau tidak dilestarikan
Budaya Etam pastilah punah

Minum susu memakai rantang
Tumpah di bantal di atas tilam
Anak cucu di masa datang
Tidak kenal budaya Etam

kalau tilam sudahlah basah
Jemur sekarang di atas atap
Budaya etam sangatlah indah
Sungguh sayang, janganlah lenyap

terbang rendah burung peragam
Dari huma terbang ke hutan
Budaya daerah beraneka ragam
Mari bersama kita lestarikan

main gasing janganlah rebah
Memakai tali pelepah pisang
Budaya asing sudah merambah
Budaya asli janganlah hilang

Mari menyanyi sambil menari
Suara dua tinggi dan rendah
Budaya negeri tetap lestari
Negeri kita semakin indah

Air terjun bertangga dua
Tempat gadis mencuci kain
Syair, pantun, serta mamanda
Juga masih banyak yang lain

Buah kelat waktu dirasa
Meludah lagi kalau tak nyaman
Wahai pejabat serta pengusaha
Bantulah kami para seniman

Pohon kurma sebesar paha
Pohon Kemiri tidak berduri
Mari bersama kita berusaha
Mmembangun seni negeri sendiri

Anak cecak mencari makan
Bersembunyi di bawah papan
Orang bijak pasti pikirkan
Hari ini dan masa depan

Ada ikan namanya tenggiri
Ikan dibawa ke Muara Kaman
Melestarikan budaya negeri
Bukanlah hanya tugas seniman
Read More..

Tak selamanya

Tanganku mendekapmu

Takkan selamanya

Raga ini menjagamu

Seperti alunan detak jantungku

Tak bertahan melawan waktu

Dan semua keindahan yang memudar

Atau cinta yang telah hilang


Tak ada yang abadi 4x


Biarkan aku bernafas sejenak

Sebelum hilang


Takkan selamanya

Tanganku mendekapmu

Takkan selamanya

Raga ini menjagamu

REFF :
Jiwa yang lama segera pergi

Bersiaplah para pengganti
Read More..

Ku terbiasa

Tersenyum tenang

Walau aa... a a .aah

Hatiku menangis

Kaulah cerita

Tertulis dengan pasti

Selamanya.....dalam fikiranku


Peluk tubuhku

Untuk sejenak

Dan biarkan kita

Memudar dengan pasti

Biarkan semua

Seperti seharusnya


Takkan pernah

Menjadi milikku

Lupakan semua

Tinggalkan ini

Kukan tenang

Dan kau kan pergi


REEF :

Berjalanlah walau habis terang

Ambil cahaya cintaku terangi jalanmu

Diantara beribu lainnya

Kau tetap......

Kau tetap......

Kau tetap......

Benderang


Ooww ... Aa ahh
Read More..

Intro: B

B E
Kuhantarkan bak di pelataran
E G#m
Hati yang temaran
E B
Matamu juga mata mataku
C#m F#m
Ada hasrat yang mungkin terlarang

*
E B
Satu kata yang sulit terucap
E G#m
Hingga batinku tersiksa
E B
Tuhan tolong aku jelaskanlah
C#m F#m
Perasaanku berubah jadi cinta

Reff :
B F#m
Tak bisa hatiku merafikan cinta
G#m F#m
Karena cinta tersirat bukan tersurat
E D#m
Meski bibirku terus berkata tidak
C#m F#m
Mataku terus pancarkan sinarnya

E B
Kudapati diri makin tersesat
E G#m
Saat kita bersama
E B
Desah nafas yang tak bisa truskan
C#m F#m
persahabatan jadi cinta

Back To *
Back to Reff
Read More..

TIPE X selamat jalan

Diposting oleh Ageng Axce | 11.07 | | 0 komentar »

Terlalu Lama Engkau Terkenang Hancurkan Diri

Yang Jauh Tenggelam

Lelah Mencoba Tuk Lepaskan Beban

Kau Beli Mimpi Semu Tak Berarti Sendiri

Tak Mampu Kau Beranjak Pergi

Jalan Yg Panjang Nanar Kau Tatap

Tak Lagi Peduli Semua Yg Terjadi

Smakin Dalam Larut Angan Mu Melayang

Mimpimu Hadirkan Semua Penantian

Alunan Hampa Ajak Kau Bernyanyi Di

Akhirnya Kau Pun Pergi Tak Kembali

REFF :

Banyak Sudah Kisah Yg Tertinggal

Kau Buat Jadi Satu Kenangan

Seorang Sahabat Pergi Tanpa Tangis Arungi Mimpi

Slamat Jalan Kawan Cepatlah Berlabuh

Mimpi Mu Kini Tlah Kau Dapati

Tak Ada Lagi Seorangpun Yang Menggangu Kau Bernyanyi
Diam Haru Kuhanya Sanggup Mengingat

Jelas Bayangmu Yg Masih Melekat

Dalam Kecewa ku Hanya Mampu Katakan

Tetaplah Tersenyum Karena itu Jalan

Yang Telah Kau Pilih

Terbanglahohterbanglahbersama Pelangi

Banyak Sudah Kisah Yg Tertinggal

Kau Buat Jadi Satu Kenangan

Seorang Sahabat Pergi Tanpa Tangis Arungi Mimpi

Slamat Jalan Kawan Cepatlah Berlabuh

Mimpi Mu Kini Tlah Kau Dapati

Tak Ada Lagi Seorang Pun Yang Menggangu Kau Bernyanyi

Semoga Dalam Damai Engkau Mengerti Arti Dalam Jalan Yg

Berarti Hingga Indah Nya Bias Mentari Tak Lagi Kau Nikmati

Slamat Jalan Kawan Cepatlah Berlabuh

Mimpi Mu Kini Tlah Kau Dapati
Read More..

pantun apa saja

Diposting oleh Ageng Axce | 20.34 | | 0 komentar »

1,Ikan tuna bukan di tambak
Jangan masukan kedalam peti
Kami tertawa terbahak-bahak
Lihat nenek pakai rok mini

2,Monyet bergelar si buruk rupa
Suka memanjat pohon jambu
Ayo kawan selagi muda
Kita berlomba mencari ilmu

3,Buah jambuku di petik
Disimpan dan kami timbun
Wahai anakku si cantik
Segeralah engkau bangun!

4,sepanjang hari naik pedati
Kalinya bengkak digigit semut
Baluri bingung sepanjang hari
Melihat perut semakin gendut

5,Kemana kancil kita kejar
Kedalam pasar kita mencari
Katika kecil rajin belajar
Setelah besar
Senanglah diri





Kapan-kapan aku sambung lagi ya
Read More..

cara buat gambar .gif

Diposting oleh Ageng Axce | 20.10 | | 0 komentar »

Cara buau gambar .gif caranya mudah sekali dengan mendownload PaintCAD anda bisa menggambar sepuasnya
Read More..

"Thank's"

" Terima Kasih Anda Sudah Berkunjung "